Mengenal nama-nama Ilahiyah, yang dengan nama-Nya kita meratap, memohon, bermunajat, dan mengharap dengan tidak ada kesangsian dan keraguan kepada-Nya adalah suatu keharusan jika kita menginginkan kehidupan keabadian di sisi-NYA. Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan Asma (nama-nama) Allah yang agung dimana bila Dia diminta Dia memberi, bila dipanggil, dengannya Dia menjawab (mengabulkan)”. (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Hadits yang empat lainnya dari Anas Bin Malik r.a).
Dengan kemampuan menghapal nama-nama-Nya, baik secara dzohir maupun secara bathin, kita akan menuju taman-taman indah, yang keindahannya tak pernah ada di dunia, tak pernah dapat kita bayangkan, dan bahkan tak akan pernah terbayangkan ataupun terlukiskan oleh siapapun. Taman yang telah disediakan oleh Allah SWT yaitu Taman Syurga. Dan sudah tentu harapan kita semua adalah mendapatkan kebahagiaan di Taman Syurga tersebut. Maka salah satu jalan untuk menuju keridhoan-NYA adalah dengan menghapal Asma-Nya, menghapal secara dzohir serta memaknai secara bathin akan Asma AllAH dengan pengertian meresapi dengan penuh makna.
Ya Rahman Jalla Jalaa-luh artinya Maha Pengasih. Sebagai Ar-Rahman, Allah SWT mengasihi seluruh makhluk-Nya tanpa pandang bulu. Semua makhluk dan semua manusia dikasihi-Nya secara tulus, baik mereka yang beriman kepada-Nya ataupun yang mengkufuri-Nya, semuanya dikasihi dengan adil dan merata. Karenanya bisa saja seorang non muslim mendapatkan kelimpahan sesuatu dari Allah SWT, bisa berupa harta, kesehatan ataupun kejayaan. Hanya saja, limpahan Ar-Rahman ini terbatas untuk diberikan di dunia yang fana dan tidak berlanjut ke dunia akhirat nanti. Menyebutkan nama atau asma Allah SWT pada saat kita berdoa membawa keberkahan sendiri. Dengan menyebut "Ya Rahman!" sebanyak 500x apabila dizikirkan sesudah sholat 5 waktu, maka hati akan menjadi terang, tenang dan sifat-sifat pelupa dan gugup akan hilang dengan izin Allah.Tetapi bagaimanakah kita bisa meneladani nama atau asma Allah dalam kehidupan sehari-hari? Apabila kita menerobos lebih jauh dalam keseharian kita, seringkali kita bersikap acuh tak acuh terhadap orang yang tidak satu golongan dengan kita, tidak satu partai dengan kita, tidak satu mazhab dengan kita, tidak satu paham dengan kita, tidak satu “keyakinan” dengan kita. Padahal kalau Allah SWT saja yang menciptakan kita tidak pernah pilah pilih siapa yang akan Dia berikan Rahmat dan Karunia-Nya, apakah kita yang hanya manusia biasa dapat menghakimi orang lain?
Dalam menjalani kehidupan di dunia, terkadang kita ingat kepada-Nya tapi terkadang pula kita lupa kepada-Nya. Sedangkan Allah tak akan pernah ingkari janji yaitu Syurga bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Neraka bagi orang yang durhaka kepada-Nya. Selain itu, Allah SWT juga tidak akan pernah lupa kepada kita untuk memberi nikmat-Nya kepada kita. Namun semua itu kita kembalikan kepada sang Ar-Rahman, hanya Allah SWT yang tahu karena Dialah yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di bumi maupun apa yang dilangit.
Keterbatasan kita sebagai makhluk dalam hal berbuat dan bersikap, akan bertambah tak terkendali dengan beralasan kebenaran semata, karena kita tidak mau melihat segala ajaran islam secara “Kaffah” atau utuh. Maha pengasihnya Allah SWT, mampu kita reduksi dalam keseharian kita. Berbuatlah kebaikan tanpa harus melihat sisi yang buruk dari awal, akan tetapi berbuat kebaikan didasari dengan rasa ikhlas, itulah prinsip yang harus dikedepankan. Pengasih dalam hal kebaikan, namun jika membawa keburukan maka sebaiknya dihindarkan. Jika umat Islam memandang segala sesuatu dengan pandangan Ar-Rahman, akan lahir segala bentuk kebaikan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Maha Rahman-Mu Ya Allah, jadikan diri, hati, jiwa kami menjadi manusia yang berbuat kebaikan tanpa diiringi embel-embel perhormatan. Jangan jadikan pula diri hati serta jiwa kami. Yaa Rahman, janganlah kami menahan segala bentuk kebaikan hanya karena perbedaan paham, golongan dan keyakinan. Yaa Rahman, alirkan kedarah kami, hujamkan ke jantung kami, getarkan ke hati kami makna Rahman-Mu agar dapat tangan, kaki, mulut kami melahirkan kebaikan-kebaikan tanpa syarat.
YA RAHMAN JALLA JALAA-LUH
Diposting oleh
Wahdi Center 25
0 komentar:
Posting Komentar